NYERI SENDI JARI-JARI TANGAN
Nyeri sendi
jari-jari tangan dapat disebabkan oleh penyakit rematik. Namun demikian,
jangan terburu-buru menganggap semua nyeri pada sendi jari-jari dan
pergelangan tangan selalu disebabkan oleh penyakit rematik
Rematik
adalah penyakit di mana terjadi peradangan bagian dalam kapsul sendi
akibat adanya antibodi tidak normal yang justru menyerang bagian tubuh
sendiri, yaitu kapsul sendi. Penyakit rematik memang terutama menyerang
sendi-sendi jari-jari dan pergelangan tangan. Namun demikian, penyakit
rematik lazim menyerang lebih dari tiga sendi serta mengenai kedua
tangan kanan dan kiri secara simetris pada waktu yang bersamaan.
Penyakit rematik sangat jarang menyebabkan nyeri hanya pada satu sendi saja.
Ada
beberapa penyakit lain yang lebih sering menyebabkan nyeri sendi di
daerah tangan dibanding penyakit rematik, yaitu penyakit trigger finger, penyakit de Quervain, dan carpal tunnel syndrome. Ketiga penyakit ini lebih sering mengenai wanita dibanding laki-laki.
Penyakit trigger finger
terjadi akibat terjepitnya otot jari-jari di daerah telapak tangan..
Gejala yang khas adalah adanya nyeri pada pangkal jari tangan, terutama
jika jari-jari digunakan untuk menggenggam. Jari sering seperti
”tersangkut” pada saat dilipat dan terasa nyeri jika diluruskan kembali.
Penyakit De Quervain
timbul akibat terjepitnya otot ibu jari tangan. Nyeri terasa di daerah
pergelangan tangan di sebelah atas pangkal ibu jari. Rasa nyeri timbul
pada saat tangan dipakai menggenggam atau mengangkat sesuatu, misalnya
gayung untuk mandi.
Penyebab lain nyeri jari-jari tangan adalah Carpal tunnel syndrome (CTS)
yang disebabkan terjepitnya saraf medianus di daerah pergelangan
tangan. Gejala CTS yang lebih menonjol dibanding rasa nyeri adalah rasa
tebal dan kesemutan pada ibu jari, telunjuk, jari tengah dan manis; jari
kelingking tidak mengalami gejala semacam itu.
Sekali
lagi, ketiga penyakit tersebut di atas jauh lebih sering mengakibatkan
nyeri sendi jari-jari dan pergelangan tangan dibanding rematik dan asam
urat.
NYERI SENDI BAHU & SIKU
Nyeri bahu paling sering diakibatkan oleh penyakit shoulder impingement, yaitu suatu penyakit akibat peradangan otot di dalam sendi bahu. Peradangan tersebut lazim disebabkan oleh robekan serabut-serabut otot di dalam sendi bahu, yang dikenal sebagai rotator cuff.
Gejala
penyakit ini adalah bahu terasa nyeri jika lengan diangkat ke arah atas
atau ke arah belakang. Penderita mengalami kesulitan melakukan gerakan
tertentu, seperti menyisir, mengangkat gayung atau memakai kaos.
Ada dua penyakit penyebab nyeri sendi siku. Penyakit tennis elbow menyebabkan nyeri di daerah sisi luar sendi siku, sementara golfer’s elbow mengakibatkan nyeri pada sisi dalam sendi siku. Sama seperti shoulder impingement,
kedua penyakit ini disebabkan oleh peradangan otot akibat peregangan
otot secara berlebihan, bukan karena penyakit rematik atau asam urat.
NYERI DI DAERAH KAKI
Selain rematik, asam urat sering dituduh sebagai penyebab nyeri sendi. Asam urat jika menumpuk di dalam sendi dalam bentuk kristal natrium urat memang
dapat menyebabkan peradangan dan nyeri sendi. Akan tetapi, sekitar 90%
nyeri sendi yang disebabkan oleh asam urat hanya menyerang sendi pangkal
ibu jari kaki.
Dengan
kata lain, nyeri sendi yang dapat dihubungkan dengan asam urat adalah
nyeri sendi yang mengenai pangkal ibu jari kaki. Asam urat jarang
mengakibatkan nyeri pada sendi yang lain, meskipun juga dapat menyerang sendi siku dan jari-jari tangan serta pergelangan kaki.
Penyebab utama nyeri di daerah kaki adalah plantar fasciitis dan Achilles tendonitis, bukan asam urat atau rematik. Kedua penyakit ini disebabkan oleh peradangan otot di daerah kaki.
Plantar fasciitis menyebabkan nyeri pada telapak kaki (sisi bawah tumit), khususnya ketika bangun pada pagi hari yang biasanya berkurang setelah kaki digunakan berjalan beberapa waktu. Sementara Achilles tendonitis menyebabkan nyeri pada ujung belakang tumit. Kedua penyakit ini bukan merupakan penyakit rematik
NYERI PINGGUL & LUTUT
Sendi pinggul dan lutut adalah dua sendi yang paling sering terasa nyeri karena paling banyak menerima beban. Penyebab utama nyeri kedua sendi tersebut juga bukan penyakit rematik atau asam urat.
Pada
usia di bawah 45 tahun, penyebab utama nyeri kedua sendi ini adalah
peradangan otot dan kapsul pembungkus sendi akibat peregangan yang
berlebihan, seperti misalnya karena olah raga atau terpeleset. Sementara
di atas umur 45 tahun, penyebab utama nyeri kedua sendi tersebut adalah
pengapuran sendi (osteoartritis), bukan penyakit rematik atau asam urat, seperti keyakinan banyak orang
Pengapuran sendi
merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh menipisnya tulang rawan
sendi. Tulang rawan berfungsi melapisi setiap ujung tulang pembentuk
sendi, sehingga sendi dapat bergerak bebas tanpa rasa sakit. Jika tulang
rawan tersebut menipis, ujung tulang tidak dilapisi lagi oleh tulang
rawan dan akan saling bergesekan secara langsung sehingga mengakibatkan
rasa nyeri.
GEJALA PENGAPURAN SENDI
Gejala pengapuran
sendi stadium dini biasanya berupa nyeri dan kekakuan sendi setelah lama
tidak bergerak, seperti setelah bangun tidur atau duduk dalam waktu
yang lama. Sendi lutut juga terasa sakit apabila digunakan beraktivitas,
seperti berjalan dalam waktu yang lama, naik-turun tangga, atau
berjongkok. Sering terdengar bunyi “krek-krek” pada saat sendi lutut
digerakkan.
Pada stadium yang
lebih berat, rasa sakit tidak hanya dirasakan ketika beraktivitas,
tetapi juga pada saat istirahat. Pada stadium yang lanjut, selain rasa
sakit yang semakin hebat, sendi lutut menjadi kaku dan bengkok seperti
huruf O atau huruf X. Penderita pengapuran sendi yang berat lazim
berjalan pincang.
Pada foto Rontgen, celah sendi yang mengalami pengapuran sendi tampak
lebih sempit dibanding celah sendi yang normal sebagai akibat penipisan
tulang rawan sendi. Hasil foto Rontgen inilah yang lazim digunakan
untuk menentukan berat ringannya (stadium) pengapuran sendi. Ada 4
stadium pengapuran sendi; stadium 1 dan 2 dikategorikan sebagai
pengapuran sendi ringan, sementara stadium 3 dan 4 sebagai pengapuran
sendi yang berat.
Pengobatan
Pengobatan
pengapuran sendi berbeda-beda tergantung stadiumnya. Pengapuran sendi
derajad ringan (yaitu stadium 1 dan 2) masih dapat disembuhkan dengan
pengobatan yang tepat, seperti menurunkan berat badan dan pemberian obat
berupa (1) obat anti-radang dan anti-nyeri, (2) suplemen yang
mengandung glukosamin dan kondroitin sulfat untuk menumbuhkan tulang
rawan, (3) obat pelumas sendi yang perlu disuntikkan ke dalam sendi,
serta (4) operasi dengan kamera dan alat khusus yang dimasukkan ke
dalam sendi melalui sayatan kecil untuk membersihkan permukaan tulang
rawan sendi yang berserabut dan membuang “kotoran” lain di dalam sendi.
Operasi semacam ini disebut “arthroscopic debridement”.
Injeksi pelumas sendi
dan glukosamin hanya bermanfaat untuk pengapuran sendi derajad ringan
(stadium 1 dan 2). Untuk pengapuran sendi derajad berat (stadium 3 dan
4) obat tersebut tidak bermanfaat karena tulang rawan sendi telah
menipis dan bahkan hilang sama sekali sehingga tidak ada lagi tulang
rawan yang tersisa untuk dilumasi dan ditumbuhkan lagi.
Banyak pasien yang
kecewa telah mendapat suntikan obat pelumas sendi, tetapi tidak sembuh.
Banyak diantaranya mendapat suntikan 5 sampai 10 kali pada kedua
lututnya, tetapi tetap terasa nyeri. Hal ini disebabkan karena mereka
telah mengalami pengapuran sendi stadium 3 atau 4, sehingga bentuk
pengobatan untuk stadium 1 dan 2 tersebut tidak bermanfaat lagi.
Operasi Penggantian Sendi
Oleh
karena itu, pengobatan terbaik untuk pengapuran sendi lutut dan pinggul
stadium 3 dan 4 adalah operasi penggantian sendi. Operasi ini dilakukan
untuk mengganti sendi yang telah rusak akibat pengapuran sendi dengan
sendi buatan (prosthesis).
Operasi penggantian
sendi lutut tidak hanya menghilangkan rasa sakit sendi yang telah
rusak, tetapi juga membuat sendi lutut yang bengkok menjadi lurus
kembali setelah operasi. Setelah menjalani operasi penggantian sendi,
penderita diijinkan untuk berjalan cepat, naik tangga, berenang, naik
sepeda, berdansa dan bahkan bermain golf.
Operasi
penggantian sendi lutut dan pinggul tidak membutuhkan rawat inap di
rumah sakit yang lama. Tiga hari setelah operasi, pasien mulai dilatih
berjalan dengan alat bantu penyangga yang disebut walker. Lama perawatan di rumah sakit berkisar 4 sampai 5 hari. Pasien biasanya mampu berjalan seperti orang normal tanpa bantuan walker sekitar 3-4 minggu setelah operasi.
Operasi
penggantian sendi aman bagi orang tua; kenyataanya hampir semua
penderita pengapuran sendi adalah orang tua. Operasi ini juga aman bagi
para penderita kencing manis, hipertensi dan jantung sepanjang hasil
pemeriksaan fisik dan laboratorium dalam batas normal.
Sumber : http://www.sakitsendi.info