Hari ini tepat
tanggal 27 November 2013, Poliklinik RS Karima Utama tutup sementara. Seluruh
Dokter yang berseragam jas putih dengan pita hitam di lengan kanan, tampak
hanyut dalam tafakur bersama di lantai dua gedung rumah sakit. Hal itu
dilakukan karena pihak RS Karima Utama telah bersepakat untuk mendukung Aksi
Solidaritas terhadap kasus yang menimpa dr. Dewa Ayu Sasiary Prawani.Sp.OG.
Dr.Ayu adalah
seorang dokter di salah satu rumah sakit di Manado. Dia dilaporkan kepada pihak
yang berwajib dan didakwa melakukan tindak pidana malpraktik setelah menangani
persalinan seorang pasien, di mana pasien yang ditangani tersebut
selanjutnya dinyatakan meninggal setelah
menjalani operasi sesar. Kemudian Mahkamah Agung (MA) menjatuhkan hukuman 8 bulan
penjara kepada dr.Ayu tanggal 8 November 2013 lalu. MA menjatuhkan vonis itu
setelah mengabulkan kasasi Kejaksaan Negeri Manado.
Atas dasar
keprihatinan terhadap kasus yang dialami dr. Ayu tersebut maka seluruh dokter
yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serentak melakukan Aksi
Solidaritas berupa tafakur bersama. Hasil rapat IDI Jatim tanggal 26 November
2013 kemarin memastikan aksi tafakur atau berdiam diri hanya dilangsungkan 2
jam, mulai pukul 08:00 – 10:00 WIB.
Berdasarkan edaran
yang baru diterima setelah pukul 4 sore kemarin itu, Aksi Solidaritas di RS
Karima Utama diisi dengan doa dan tafakur. Doa yang dimaksud adalah doa untuk
kepentingan bersama. Yakni doa untuk
kesehatan para pasien yang tetap terjaga dan keadilan untuk para dokter yang
ingin menolong para pasien tentang kesehatan mereka. Selain itu, doa juga
ditujukan untuk para dokter agar tidak mengalami tindakan kriminalisasi atas
usahanya dalam menolong para pasien. Selanjutnya, para dokter akan tetap
bertugas seperti biasanya. Maka tidak heran jika suasana di RSKU tidak banyak
perbedaan meskipun sedang melakukan aksi.
Saat aksi
solidaritas berlangsung di RSKU, poliklinik memang tutup namun UGD emergency
tetap buka seperti biasa. Pasien yang akan melakukan operasi dan pasien yang sudah
ada di rumah sakit tetap dilayani dengan baik. Beberapa petugas tetap menjalankan
tugas seperti biasa, melakukan pengawasan dan merawat pasien. Kami tetap
memberikan hak pasien untuk dilayani meskipun sedang dilangsungkan aksi.
Lagipula Setelah jam 10, semua Dokter akan bertugas lagi seperti biasa di IGD
ataupun poliklinik untuk persiapan operasi. Apapun kondisinya RSKU tetap SIAP
melayani pasien yang membutuhkan pertolongan segera.
Salam damai untuk
seluruh untuk seluruh masyarakat Indonesia. Melalui Aksi Solidaritas ini kami,
seluruh dokter RS Karima Utama menyampaikan keprihatinan terhadap kasus yang
menimpa untuk dr. Ayu. Secara prinsip, dokter pasti ingin menyelamatkan orang
lain, bukan untuk membunuh seseorang. Begitupun dengan dr. Ayu, berusaha menolong
ibu hamil dan anaknya yang memang sedang gawat. Semoga Peninjauan Kembali yang
akan diajukan bisa direspons positif oleh hakim MA karena menurut informasi
dari majelis etik semua prosedur telah dilakukan, tidak ada pelanggaran.
Aksi yang kami lakukan
adalah aksi damai, bukan demo anarkis di jalanan. Aksi solidaritas ini kami
lakukan dengan tafakur dan doa, menyuarakan kata hati. Semoga bisa tersampaikan
dan didengar oleh siapapun yang masih mempunyai hati nurani.