Menyusuri
waktu, menyibak masa 49 tahun yang lalu, kita akan menemukan berbagai peristiwa
bersejarah bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah penetapan hari kesehatan
nasional yang sampai saat ini diperingati setiap tanggal 12 November.
Sekitar tahun 1960-an malaria merupakan
salah satu penyakit rakyat yang berkembang dengan subur. Ratusan ribu jiwa mati
akibat malaria. Berdasarkan penyelidikan pada masa itu, sebenarnya penyakit
malaria di Indonesia dapat dilenyapkan. Untuk itu cara kerja harus dirubah dan
diperbarui. Maka pada September 1959 dibentuk Dinas Pembasmian Malaria (DPM)
yang kemudian pada Januari 1963 dirubah menjadi Komando Operasi Pembasmian
Malaria (KOPEM). Pembasmian malaria tersebut ditangani secara serius oleh pemerintah
dengan dibantu oleh USAID dan WHO. Direncanakan bahwa pada tahun 1970 malaria
hilang dari bumi Indonesia.
Pada akhir tahun 1963, dalam rangka
pembasmian malaria dengan racun serangga DDT, telah dijalankan penyemprotan
rumah-rumah di seluruh Jawa, Bali dan Lampung, sehingga l.k. 64,5 juta penduduk
telah mendapat perlindungan dari kemungkinan serangan malaria. Usaha itu juga
dilanjutkan dengan usaha surveilans yang berhasil menurunkan ”parasite index”
dengan cepat, yaitu dari 15 % menjadi hanya 2%.
Pada saat itulah,
tepatnya pada tanggal 12 November 1964, peristiwa penyemprotan nyamuk malaria
secara simbolis dilakukan oleh Bung Karno selaku Presiden RI di desa Kalasan,
sekitar 10 km di sebelah timur kota Yogyakarta. Meskipun peristiwanya sendiri merupakan
upacara simbolis penyemprotan nyamuk, tetapi kegiatan tersebut dibarengi dengan
kegiatan pendidikan atau penyuluhan kepada masyarakat. Peristiwa itu kemudian
dikenal sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN), yang setiap tahun terus menerus
diperingati sampai sekarang. Sejak saat itu, HKN dijadikan momentum untuk
melakukan pendidikan atau penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
HKN tahun 2013 ini mengangkat tema
'Indonesia Cinta Sehat', dengan subtema Menuju Indonesia Sehat dan Jaminan Kesehatan
Nasional yang Bermutu.
Simulasi dalam menghadapi bencana
digelar di Jakarta sebagai salah satu atraksi pada puncak acara memeringati
perayaan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-49. Puncak acara tersebut
diselenggarakan di lapangan Monumen Nasional (Monas) dan dihadiri oleh Menteri
Kesehatan Nafsiah Mboi
Doc,Solopos |
Kemudian di Solo,
berbagai acara juga dilaksanakan untuk memperingati
Hari Kesehatan Nasional. Salah satunya adalah jalan sehat yang diikuti oleh
jajaran kesehatan dan lembaga pendidikan se Surakarta pada hari Minggu 3
November 2013. Lalu sejumlah warga juga ada yang mengikuti kegiatan pengecekan
tekanan darah secara massal di Jl. Slamet Riyadi, pada hari Minggu 10 November
2013 lalu. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional.
Selain itu, ada juga acara yang tidak kalah menarik, yaitu diadakannya lomba ‘Kreasi Duta Hand Hygiene’ antar Rumah Sakit
se-Surakarta tepat tanggal 12 Nopember 2013.Lomba yang diselenggarakan oleh Himpunan
Perawat Pencegah Dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII) ini diikuti oleh 11
Rumah Sakit se-Surakarta, salah satu pesertanya adalah RS Karima Utama (RSKU). Meskipun tidak memenangkan lomba, namun tim dari RSKU merasa senang bisa
berpartisipasi dalam lomba tersebut. Selain untuk memeriahkan rangkaian acara
peringatan HKN, lomba tersebut juga membantu sosialisasi kepada masyarakat
mengenai pentingnya mencuci tangan dan mengajarkan cara mencuci tangan yang
baik dan benar.
Harus kita sadari bahwa mencuci tangan
adalah hal yang penting bagi kesehatan. Menjaga
kebersihan tangan adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah penyebaran
infeksi dan penyakit. Tangan
yang bersih dapat menghentikan kuman menyebar dari satu orang ke orang lain dan
ke seluruh komunitas. Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk
mempelajari bagaimana cara mencuci tangan. Dalam lomba kreasi Duta Hand Hygiene yang
diikuti oleh tim RSKU dipraktekkan
gerakan mencuci tangan yang baik dan benar agar lebih menarik untuk dilakukan.
Bertepatan dengan hari kesehatan yang baru saja diperingati tanggal 12 November
kemarin, mari kita budayakan hidup sehat,
karena sehat adalah gaya hidup. Mulai dari dari diri sendiri, mulai dari
sekarang.