Beberapa
waktu lalu kita telah melewati sebuah momentum agung yang dirayakan oleh umat
muslim di seluruh belahan bumi. Hari besar kedua setelah Idul Fitri ini selalu
memberi kesan tersendiri karena menyimpan kisah yang luar biasa mengenai ujian
cinta yang Allah berikan kepada Nabi Ibrahim alaihi salam. Kita biasa menyebutnya sebagai Idul Adha atau Idul
Qurban.
Dalam
kisah terdahulu yang sudah kita tahu bersama. Melalui mimpi Nabi Ibrahim
mendapat wahyu dari Allah untuk menyembelih anak semata wayangnya. Ismail yang
saat itu menginjak remaja sangatlah dicintainya. Bukan waktu yang sebentar
Ismail ditunggu kehadirannya. Diminta dalam setiap doa selama bertahun-tahun
lamanya. Namun ketika Allah memintanya untuk menyembelih Ismail maka tidak ada
keraguan dalam hatinya meskipun sempat dirasakan dilema pada awalnya. Terlebih
lagi saat itu Ismail pun rela mengorbankan dirinya setelah tahu bahwa itu
adalah perintah dari Allah. Nabi Ismail rela mengorbankan dirinya tak lain hanyalah
demi mentaati perintah Allah.
Sungguh
amat berat ujian yang dihadapi oleh Nabi Ibrahim, namun " Allah lebih mengetahui di mana dan kepada siapa Dia
mengamanatkan risalahnya.”
Atas
nama ketaatan kepada Allah akhirnya Ibrahim pun bersiap menyembelih Ismail
dengan parang yang telah ditajamkan terlebih dahulu. Tetapi yang terjadi adalah
sangat mengejutkan. Parang yang tajam itu tiba-tiba menjadi tumpul di leher
Ismail.
Allah
menunjukkan kuasaNya. Kejadian tersebut merupakan suatu mukjizat dari Allah
yang menegaskan bahwa perintah pergorbanan Ismail itu hanya suatu ujian bagi
Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sampai sejauh mana cinta dan taat mereka kepada
Allah. Maka keduanya telah lulus dalam ujian yang sangat berat itu.
Kemudian
datanglah kepada Nabi Ibrahim wahyu Allah dengan firmannya: Wahai Ibrahim! Engkau telah berhasil
melaksanakan mimpimu, demikianlah Kami akan membalas orang-orang yang berbuat
kebajikkan.”
Lalu
sebagai tebusan ganti nyawa Ismail yang telah diselamatkan itu, Allah memerintahkan
Nabi Ibrahim menyembelih seekor kambing yang telah tersedia di sampingnya dan
segera dipotong leher kambing itu oleh beliau dengan parang yang tadi tumpul di
leher puteranya Ismail.
Inilah
asal permulaan sunnah berqurban yang dilakukan oleh umat Islam pada tiap hari
raya Aidiladha di seluruh dunia.
Bila
dilihat dari kisah Ibrahim tersebut, tidak ada salahnya juga bila Hari raya
Idul Adha kita namai sebagai ‘hari kasih sayang’ bagi setiap muslim. Berawal
dari ujian seberapa cintanya Ibrahim kepada Allah, hingga saat ini kebiasaan
yang ada pada hari raya Idul Adha adalah berbagi daging Qurban dengan sesama yang
lebih membutuhkan. Berbagi adalah salah satu wujud dari kasih saying. Hal
itulah yang mendorong pihak Rumah Sakit Karima Utama (RSKU) sejak awal berdiri
selalu mengadakan penyembelihan hewan qurban di area Rumah Sakit yang
selanjutnya dibagikan kepada warga sekitar. RSKU ingin berbagi dengan warga
sekitar melalui daging qurban.
Idul
Adha tahun ini Alhamdulillah RSKU menyembelih 3 ekor sapi. Menurut penuturan
Muhammad Saiful Rahman sebagai ketua pelaksana, dari 3 ekor sapi itu menjadi
600 kantong plastik. Daging qurban dibagikan kepada warga sekitar dan diberikan
kepada duafa di sekitar
RSKU (tukang becak), dan diberikan kepada
pihak mesjid sekitar yang telah mengajukan proposal.
Adapaun
yang menyumbangkan satu ekor sapi pada kesempatan Idul Adha kali ini adalah
Dr. Sudarto.Sp.An, Dr. Taufik Efendi.Sp.An,
Dr. Tutus Nurastadila.Sp.An, dan dua ekor sapi lainnya atas nama RSKU. Semoga tahun depan lebih banyak lagi yang menyumbangkan hewan qurban agar RSKU bisa berbagi lebih banyak lagi dengan warga sekitar.
Dr. Sudarto.Sp.An, Dr. Taufik Efendi.Sp.An,
Dr. Tutus Nurastadila.Sp.An, dan dua ekor sapi lainnya atas nama RSKU. Semoga tahun depan lebih banyak lagi yang menyumbangkan hewan qurban agar RSKU bisa berbagi lebih banyak lagi dengan warga sekitar.
Acara
penyembelihan hewan qurban di RSKU diselenggarakan pada hari Kamis 17 Oktober
2013. Meskipun hewan yang disembelih hanya tiga ekor sapi tapi cukup membuat
RSKU harus mengerahkan karyawan untuk membantu proses pemotongan dan
penyaluran. Hampir sebagian karyawan RSKU turut andil membantu dari awal hingga
akhir acara. Semoga tercatat sebagai amalan baik bagi seluruh pihak yang
terlibat pada acara tersebut. Aamiiin….
Bila
berkaca pada Nabi Ibrahim, kita ini belum mampu benar-benar berkorban. Pengorbanan
yang sempurna adalah ketika kita mengorbankan sesuatu yang sangat kita cintai
demi Dia yang maha Cinta. Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim alaihi salam.
Ied
Mubaarak.